Friso Indonesia |
Cara mendidik anak setiap orang tua itu berbeda. Tentu hal itu hak setiap orang tua. Namun, setidaknya setiap orang tua memiliki rambu-rambu yang sama. Rambu-rambu tersebut harus dpatuhi agar anak tumbuh lebih dewasa dan bertanggungjawab. Bukankah itu yang diinginkan oleh setiap orang tua?
Sayangnya, terkadang instrumen atau cara yang dilakukan
untuk menjadikan sang buah hati lebih dewasa dan bertanggungjawab salah.
Tujuannya memang benar tapi caranya salah. Alih-alih mengajarkan anak agar
bertanggungjawab, justru anak menjadi manja.
Untuk itu, ada beberapa tips mendidik anak yang salah yang justru menjadikan anak ibu menjadi manja.
Untuk lebih jelasnya, ibu bisa membaca ulasan berikut ini.
Sering Memberikan Iming-iming
Bagaimana cara ibu agar anak mau belajar lebih giat?
Umumnya, orang tua akan memberikan iming-iming berupa hadiah atau mainan
tertentu agar si anak tersebut mau belajar dengan sungguh. Apalagi jika
ukurannya adalah rangking, maka anak akan bersemangat mengingat hadiah yang
akan diberikan oleh ibu sangat ia inginkan.
Tentu saja hal tersebut tidak salah. memberikan iming-iming
berupa mainan akan membangkitkan motivasi anak agar lebih rajin belajar. Namun,
jika hal ini terus ibu lakukan sampai dewasa, maka bukan tidak mungkin anak ibu
akan tumbuh menjadi anak yang manja. Anak ibu hanya akan melakukan suatu hal
jika ada iming-iming.
Namun, ada cara
mendidik anak yang baik dengan memberikan iming-iming yang bisa ibu berikan
agar anak tidak tumbuh menjadi anak yang manja, yaitu iming-iming yang sesuai
dengan talentanya. Seperti contoh, jika anak ibu berbakat bermain musik, maka
ibu bisa membelikan alat musik yang ia sukai. Jadi, iming-iming tidak melulu
berupa permainan atau game yang justru destruktif.
Membelikan Smartphone
Satu hal yang harus ibu tanyakan kepada pakar psikolog anak.
Pertanyaan tersebut adalah pada usia berapa sebaiknya ibu boleh membelikan
smartphone? Sayangnya, banyak orang tua yang tidak mencari jawaban atas
pertanyaan tersebut. Karena kebanyakan anak sekarang sudah menggunakan
smartphone, ibu juga membelikannya smartphone karena ibu anggap wajar.
Sebenarnya, usia masih 3 tahun atau kurang sekalipun tidak
masalah. Hanya saja, ibu harus melakukan pendampingan. Jangan sampai ibu hanya
membelikan tanpa ada pengawasan. Oleh karena itu, yang diperlukan bukan hanya
membelikan smartphone tapi juga cara
mendidik anak agar pintar dan tahu
apa kegunaan benda tersebut.
Selain pengawasan, ibu juga harus membuat jadwal kapan
waktunya membuka smartphone. Hal ini sangat penting agar anak ibu tidak
kecanduan. Problematika saat ini adalah bahwa banyak sekali anak-anak kecil
yang kecanduan main game di smartphone dan tidak bergairah untuk belajar. Jika
dilarang, anak tersebut akan mogok apa saja. Anak cenderung manja.
Oleh karena itu, jangan hanya membelikan smartphone. Ibu
juga harus mengawasi dan juga membuat jadwal kapan harus belajar dan kapan
boleh mengakses smartphone. Namun, alangkah lebih baiknya jika ibu baru
memperkenalkan smartphone pada anak ibu saat usianya sudah cukup dewasa,
sekitar 5 tahun ke atas.
No comments:
Post a Comment