Wednesday, January 13, 2016

Berikan Susu Pertumbuhan Anak agar Si Kecil Terhindar dari Keterlambatan Perkembangan


 
susu pertumbuhan anak
Friso Indonesia

 

Susu pertumbuhan anak akan memberikan segala jenis nutrisi yang dibutuhkan oleh si kecil untuk berkembang. Harus dipahami selain faktor genetik, faktor gizi juga sangat mempengaruhi perkembangan anak. Itulah mengapa sangat disarankan agar ibu sering konsultasi dengan dokter anak mengenai tumbuh kembang anak untuk memastikan tidak ada yang salah dengan perkembangannya.

 

Ada enam (6) jenis bahaya perkembangan anak yang harus ibu ketahui. Yang pertama, bahaya perkembangan motor kasar. Jika si kecil sudah beranjak balita dan sudah mulai balajar jalan, maka lihatlah pergerakan antara badannya yang kanan dan yang kiri. Jika pergerakannya asimetris, maka kemungkinan besar ada gangguan pada perkembangan motor kasar. Tanda yang lain adalah adanya gerakan pada tubuh si kecil yang tidak bisa dikontrol.
Yang kedua, gangguan motor halus. Jangan anggap sepele jika balita ibu masih sering memasukkan barang atau mainan ke dalam mulut yang sering disebut dengan eksplorasi oral. Eksplorasi oral ini wajar jika dilakukan ketika bayi. Sayangnya, hal ini sangat berbahaya jika si kecil sudah menginjak usia di atas 1 tahun. Pada usia ini, umumnya anak sudah tahu mana botol susu pertumbuhan anak dan mana barang lain yang bukan untuk dikonsumsi.
Yang ketiga, gangguan ekspresif. Gangguan ini merupakan gangguan verbal. Balita yang sudah usia 2 tahun tapi belum bisa bicara, kemungkian besar ia mengalami gangguan ekspresif. Sebenarnya, tanda-tandanya tidak hanya anak tidak bisa bicara. Jika balita ibu belum bisa menunjukkan ketertarikannya terhadap sesuatu, maka ada masalah dengan perkembangan si kecil.
Yang keempat, bahaya reseptif. Ini juga berhubungan dengan bahasa. Hanya saja, tandanya sedikit berbeda. Anak yang sudah berusia di atas 1 tahun bisa saja belum bisa bicara. Hanya saja, anak tersebut seharusnya sudah bisa merespon apa yang ibu katakan seperti menoleh jika disebut namanya, melakukan sesuai jika ibu memberikan instruksi sederhana seperti, “kemari”, “berdiri”, dan lain sebagainya.
Yang kelima, gangguan sosio-emosional. Berapa usia balita ibu sekarang? Jika sudah di atas dua tahun tapi susah sekali bersosialisasi dengan orang lain, maka balita ibu mengalami gangguan sosio-emosional.
Yang keenam, gangguan kognitif. Gangguan ini merupakan kumpulan dari gangguan tersebut di atas meliputi gangguan berbahasa, merespon, dan sosialisasi.
Dari keenam gangguan tersebut, harus dipahami bahwa faktor kurangnya nutrisi dari makanan dan juga dari susu pertumbuhan anak sangat mempengaruhi. Namun, selain itu, ada juga faktor genetik yang memang tidak bisa dihindari. Untuk fakor genetik ini, sepertinya ibu tidak bisa mengupayakan apa-apa. Hanya saja, ibu bisa memberikan nutrisi yang baik agar tumbuh kembang anak baik dan normal.
Siapapun pasti ingin anaknya tumbuh dengan baik. Apapun usaha orang tua akan lakukan termasuk memberikan susu balita terbaik, makanan yang bergizi, dan juga pendidikan yang terbaik. 
Namun, jangan sepelekan juga tentang konsultasi dengan dokter anak. Masyarakat Indonesia memang tidak terlalu mementingkan untuk konsultasi kesehatan anak. Asalkan tidak mengalami masalah kesehatan seperti demam, pilek, atau masalah kesehatan lainnya, mereka tidak membawa ke dokter.
Memang terkadang tidak terlihat jika ada yang salah dengan perkembangan anak. Untuk itu, ibu harus perkaya wawasan tentang tumbuh kembang balita agar ibu tahu dan bisa memberikan treatment yang tepat jika terjadi hal yang kurang baik seputar tumbuh kembangnya. Dan yang pasti, ibu harus memperhatikan asupan gizi anak terutama dari susu pertumbuhan anak.

No comments:

Post a Comment