Ibu dan Balita |
Susu balita
tidak hanya memberikan manfaat untuk anak tapi juga bisa mendatangkan hal yang
sebaliknya. Terutama ketika si kecil baru pertama kali diberi susu, maka akan
muncul reaski yang sepertinya bukan termasuk bagian dari manfaat mengkonsumsi
susu.
Meskipun
demikian, hal kurang baik tersebut merupakan reaksi yang normal. Bagi balita
yang baru pertama kali minum susu, reaksi tersebut menjadi tanda adaptasi
sistem pencernaan untuk mencerna semua yang terkandung di dalam susu.
Akan tetapi,
tidak sedikit orang tua yang akhirnya menghentikan memberikan susu balita saat
reaksi buruk muncul. Padahal, ini hanya reaksi normal dan tidak perlu
dikhawatirkan.
Reaksi yang
Sering Terjadi
Saat si kecil
sudah mencapai usia 1 tahun, sangat dianjurkan memberikan susu balita agar
mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Meskipun demikian, ibu tetap saja
memberikan ASI hingga usia 2 tahun.
Saat pertama
kali memberikan susu balita, tidak semua balita bisa langsung bisa menerima. Selalu
ada reaksi seperti diare. Diare menjadi reaksi yang paling sering dialami oleh
balita yang baru pertama kali minum susu.
Akan tetapi,
ibu tidak perlu takut. Diare merupakan reaksi yang normal. Diare tersebut
disebabkan sistem pencernaan balita kaget mencerna minuman yang belum pernah
dicerna. Ini merupakan reaksi alami.
Selain diare,
reaksi lain yang sering muncul adalah konstipasi atau susah buang air besar
(BAB). Reaksi ini lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan diare.
Konstipasi biasanya terjadi saat pertama kali si kecil mengkonsumsi makanan
atau MPASI (makanan pendamping ASI).
Dua reaksi
tersebut tidak perlu ibu khawatirkan. Yang menjadi masalah besar adalah
ketika balita ibu tidak mau minum susu.
Ini sangat berbahaya sekali.
Menghindari
Diare dan Konstipasi saat Pertama Kali Minum Susu
Sebenarnya ada
cara agar balita terhindar dari dua reaksi tersebut di atas saat pertama kali
minum susu balita. Setidaknya ibu bisa menerapkan cara ini agar terhindar dari
diare dan konstipasi yang terkadang membuat balita menjadi tidak mau minum
susu.
- Mengurangi Takaran Susu
Di setiap label susu balita, biasanya ada aturan dan cara menyajikan
susu. Ibu boleh mengabaikan aturan tersebut. Karena baru pertama kali
memberikan susu, ibu bisa berikan susu dengan takaran setengah saja. Hal ini
diperlukan agar sistem pencernaan balita beradaptasi dulu dengan susu.
- Memberikan Susu Sekali dalam Sehari
Selain mengurangi takaran, ibu juga bisa mengurangi pemberian susu.
Dianjurkan memberikan susu balita 2-3 kali sehari. Nanun, karena ini baru
pertama kali minum susu, ibu bisa berikan susu sekali dalam sehari saja.
Satu hal lagi
yang harus menjadi catatan. Terkadang balita menolak minum susu karena ia tidak
suka dengan rasa susu yang ibu pilihkan. Oleh sebab itu, sebaiknya ibu mencoba
rasa yang berbeda jika si kecil menolak minum susu.
Terkadang ada
juga balita yang alergi dengan susu. Untuk kasus seperti ini, ibu bisa
mengganti susu merk lain. Yang terpenting, ibu harus pilihkan susu balita terbaik. Karena susu inilah
yang mengandung nutrisi seimbang sesuai dengan yang dibutuhkan balita setiap
hari.
Dengan kadar
nutrisi yang seimbang tersebut, resiko terjadi diare dan juga konstipasi bisa
ditekan. Dan yang paling penting, susu balita yang terbaik tersebut akan
membuat anak tumbuh lebih maksimal. Bukankah itu yang ibu inginkan?
No comments:
Post a Comment