Thursday, June 23, 2016

Reaksi Normal Ditimbulkan Susu Balita Terbaik

susu balita terbaik
Ibu dan Balita


Susu balita tidak hanya memberikan manfaat untuk anak tapi juga bisa mendatangkan hal yang sebaliknya. Terutama ketika si kecil baru pertama kali diberi susu, maka akan muncul reaski yang sepertinya bukan termasuk bagian dari manfaat mengkonsumsi susu.


Meskipun demikian, hal kurang baik tersebut merupakan reaksi yang normal. Bagi balita yang baru pertama kali minum susu, reaksi tersebut menjadi tanda adaptasi sistem pencernaan untuk mencerna semua yang terkandung di dalam susu.

Akan tetapi, tidak sedikit orang tua yang akhirnya menghentikan memberikan susu balita saat reaksi buruk muncul. Padahal, ini hanya reaksi normal dan tidak perlu dikhawatirkan.

Reaksi yang Sering Terjadi
Saat si kecil sudah mencapai usia 1 tahun, sangat dianjurkan memberikan susu balita agar mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan. Meskipun demikian, ibu tetap saja memberikan ASI hingga usia 2 tahun.

Saat pertama kali memberikan susu balita, tidak semua balita bisa langsung bisa menerima. Selalu ada reaksi seperti diare. Diare menjadi reaksi yang paling sering dialami oleh balita yang baru pertama kali minum susu.

Akan tetapi, ibu tidak perlu takut. Diare merupakan reaksi yang normal. Diare tersebut disebabkan sistem pencernaan balita kaget mencerna minuman yang belum pernah dicerna. Ini merupakan reaksi alami.

Selain diare, reaksi lain yang sering muncul adalah konstipasi atau susah buang air besar (BAB). Reaksi ini lebih jarang terjadi jika dibandingkan dengan diare. Konstipasi biasanya terjadi saat pertama kali si kecil mengkonsumsi makanan atau MPASI (makanan pendamping ASI).

Dua reaksi tersebut tidak perlu ibu khawatirkan. Yang menjadi masalah besar adalah ketika  balita ibu tidak mau minum susu. Ini sangat berbahaya sekali.

Menghindari Diare dan Konstipasi saat Pertama Kali Minum Susu
Sebenarnya ada cara agar balita terhindar dari dua reaksi tersebut di atas saat pertama kali minum susu balita. Setidaknya ibu bisa menerapkan cara ini agar terhindar dari diare dan konstipasi yang terkadang membuat balita menjadi tidak mau minum susu.

-       Mengurangi Takaran Susu
Di setiap label susu balita, biasanya ada aturan dan cara menyajikan susu. Ibu boleh mengabaikan aturan tersebut. Karena baru pertama kali memberikan susu, ibu bisa berikan susu dengan takaran setengah saja. Hal ini diperlukan agar sistem pencernaan balita beradaptasi dulu dengan susu.

-       Memberikan Susu Sekali dalam Sehari
Selain mengurangi takaran, ibu juga bisa mengurangi pemberian susu. Dianjurkan memberikan susu balita 2-3 kali sehari. Nanun, karena ini baru pertama kali minum susu, ibu bisa berikan susu sekali dalam sehari saja.

Satu hal lagi yang harus menjadi catatan. Terkadang balita menolak minum susu karena ia tidak suka dengan rasa susu yang ibu pilihkan. Oleh sebab itu, sebaiknya ibu mencoba rasa yang berbeda jika si kecil menolak minum susu.

Terkadang ada juga balita yang alergi dengan susu. Untuk kasus seperti ini, ibu bisa mengganti susu merk lain. Yang terpenting, ibu harus pilihkan susu balita terbaik. Karena susu inilah yang mengandung nutrisi seimbang sesuai dengan yang dibutuhkan balita setiap hari.


Dengan kadar nutrisi yang seimbang tersebut, resiko terjadi diare dan juga konstipasi bisa ditekan. Dan yang paling penting, susu balita yang terbaik tersebut akan membuat anak tumbuh lebih maksimal. Bukankah itu yang ibu inginkan?

No comments:

Post a Comment