Muncul pendapat bawasannya susu balita menjadi salah satu penyebab anak mengalami hiperaktif. Ibu pernah mendengar pendapat ini?
Memang pendapat
berdasarkan alasan yang ilmiah. Namun, apakah hal tersebut membuat ibu harus
berhenti memberikan susu untuk balita?
Tentu saja
tidak bukan. Tetap saja ibu harus memberikan susu balita terbaik karena nutrisi di dalam susu tersebut sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang balita ibu.
Mengenai
pendapat tentang hubungan anak hiperaktif dan susu, berikut ini penjelasannya.
Dan setelah ibu mengetahui penjelasan ini, ibu bisa menentukan sikap.
Alasan Susu
Bisa Menyebabkan Anak Hiperaktif
Sebelum
membahas tentang perngaruh susu terhadap sisi hiperaktif anak, ibu perlu tahu
dulu apa yang dimaksud dengan hiperaktif. Apakah anak yang aktif bermain di
siang hingga sore hari disebut anak hiperaktif?
Menurut pakar
psikologi anak, ada istilah yang digunakan di dalam ilmu psikologi yang merujuk
pada hiperaktif, yaitu attention deficit
hyperactivity disorder atau disingkat dengan ADHD. Secara mudahnya, istilah
ini digunakan untuk menujukkan keaktifan anak yang melebihi anak lain pada
umumnya.
Nah, sekarang
ibu tinggal lihat saja apakah anak ibu aktif melebihi anak lainnya? Jika anak
ibu bisa tidur dengan nyenyak dan lama waktu istirhatnya normal, walaupun ia
aktif bukan berarti anak ibu mengalami hiperaktif.
Jika merujuk
pada definisi hiperaktif tersebut, bagaimana hubungannya dengan susu? Lebih
lanjut psikolog anak mengatakan perilaku hiperktif anak disebabkan oleh
kelebihan energi. Mungkin ibu memberikan makanan yang kandungan karbohidratnya
sangat tinggi sehingga anak merasa memiliki energi yang banyak untuk aktif.
Tidak ada cara
lain untuk menyalurkan energi tersebut selain beraktivitas. Sayangnya, energi
yang terlalu banyak tersebut menyebabkan balita harus melakukan lebih banyak
aktivitas. Makanya disebut dengan hiperaktif.
Orang yang
berpendapat susu balita merupakan penyebab hiperaktif menggunakan alasan
tersebut di atas. Pasalnya, di dalam susu terkadung lemak yang bisa dikonversi
menjadi energi. Menurut ilmu kedokteran, memang tidak hanya karbohidrat saja yang
bisa membuat anak penuh dengan energi, tapi juga lemak.
Kadar lemak di
dalam susu memang sedikit. Akan tetapi, jika setiap hari ibu memberikan susu
sebanyak 2 hingga 3 botol, tentu kandungan lemak di dalam tubuh banyak. Apalagi
jika makanan yang ibu berikan juga banyak mengandung lemak.
Sekarang jelas
sudah kenapa ada pendapat bawasannya susu pertumbuhan balita menjadi salah satu
penyebab hiperaktif.
Namun, coba ibu
lihat dari perspektif atau sudut pandang yang lain.
Tidak Semua
Susu Mengandung Lemak
Pendapat
tersebut di atas tidak bisa digunakan secara keseluruhan. Karena tidak semua
susu mengandung lemak lho. Susu terbaik untuk balita pasti mengandung lemak
yang rendah yang tidak akan memberikan efek buruk terhadap kesehatan balita.
Dengan demikian, risiko mengalami hiperaktif pun bisa ditangani.
Lebih dari itu,
tidak semua lemak yang didapatkan oleh balita dari susu atau dari makanan bisa
langsung dikonversi menjadi tenaga sehingga anak hiperaktif. Karena justru
kebanyakan lemak membuat berat badan balita naik.
Jadi, pendapat
tentang susu yang mengandung lemak bisa menyebabkan anak hiperaktif tidak
sepenuhnya benar. Meskipun demikian, ibu juga harus berhati-hati.
Dengan cara
memberikan nutrisi yang lengkap, ibu bisa memastikan anak tubuh dengan optimal
dan tidak mengalami hiperaktif. Dan hal tersebut bisa ibu lakukan dengan memberikan
menu makanan bervariasi dan susu balita yang terbaik.
No comments:
Post a Comment