Monday, August 29, 2016

Susu Balita Terbaik Rendah Gula Tidak Pasti Menghindarkan Si Kecil dari Obesitas

susu balita terbaik
Ibu dan Balita

Ada yang salah memahami susu balita terbaik. Dan sayangnya hal ini diamini oleh kebanyakan orang tua.



Mungkin juga termasuk ibu.

Namun, diharapkan setelah ibu mengetahui informasi ini, ibu tidak salah sangka lagi dengan susu balita ini.

Awalnya banyak yang bertanya apa itu susu balita yang terbaik? Seperti apa ciri-cirinya? Dan masih banyak pertanyaan lainnya di mana pertanyaan tersebut muncul untuk memastikan mereka tahu dan bisa memberikan susu yang terbaik untuk balita.

Jawabannya berbeda-beda. Termasuk ibu pun mungkin memiliki jawaban yang berbeda dengan ibu yang lain.

Akan tetapi, siapapun orang tua setuju jika susu terbaik untuk balita tidak mengandung gula yang tinggi. Alasannya sederhana. Karena gula bisa menyebabkan kegemukan atau obesitas.

Apa Solusinya?
Solusinya tentu memberikan susu balita yang kadar gulanya rendah. Tidak berhenti di situ saja. Ada juga orang tua yang mencari susu yang kandungan lemaknya juga rendah.

Padahal, tidak selalu susu terbaik itu kandungan lemaknya rendah lho. Lemak juga dibutuhkan oleh balita. Khususnya ketika ia sudah mulai aktif berjalan dan berlari, lemak yang disimpan di dalam tubuh akan dikonversi menjadi energi sehingga ia tidak mudah lapar dan tetap bertenaga walaupun aktif seharian penuh.

Jadi, pada intinya kandungan gula yang harus diantisipasi. Susu terbaik untuk anak itu susu yang kandungan gulanya rendah.

Sayangnya, banyak orang tua yang baru memberikan susu seperti ini ketika dokter atau bidan sudah memvonis bawasannya balita mengalami obesitas.

Apakah sudah terlambat? Tentu saja tidak. Hanya saja timbul pemahaman bawasannya susu balita rendah lemak inilah yang menjadi obat obesitas.

Inilah yang menjadi kesalahpahaman di masyarakat. Susu rendah lemak bukan solusi utama. Memang susu seperti ini bisa membuat berat badan si kecil turun, tapi bukan solusi utama.

Pendapat dari Ahli
Mark Daniel DeBoer adalah Professor Pediatric Endokrinologi. Beliau mengatakan kesalahan yang paling banyak dilakukan oleh orang tua yang memiliki balita yang mengalami obesitas adalah terlalu bergantung pada susu rendah lemak. Padahal, yang paling berpengaruh bukan susunya, tapi aktivitas yang dilakukan oleh balita.

Lemak harus dibakar sehingga berat badan balita turun dan ia berangsur-angsur memiliki berat badan ideal. Dan cara membakar lemak yang mengakibatkan obesitas adalah dengan cara beraktivitas fisik.

Orang tua yang memiliki balita yang mengalami obesitas bisa mengajaknya berjalan kaki setiap hari, bermain bola, berenang, dan aktivitas fisik lainnya. Dan hal tersebut sebaiknya dilakukan secara rutin.

Lalu, apa gunanya susu? Susu akan membuat si kecil tetap mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembangnya tanpa mengkhawatirkan berat badannya yang berada di atas normal. Karena susu yang ibu pilih merupakan susu terbaik untuk balita yang mengandung rendah lemak.

Jadi, jangan salahkan susu jika balita ibu tetap mengalami obesitas. Mungkin ibu kurang dalam meluangkan waktu untuk mengajak si kecil beraktivitas fisik. Padahal inilah cara yang paling tepat dan cepat untuk menurunkan berat badan balita yang melebihi angka normal.

Sekarang ibu tidak boleh salah paham lagi bagaimana peran susu rendah lemak untuk mengatasi obesitas. Tidak mungkin jika ibu mengandalkan susu saja untuk menurunkan berat badan.

Olahraga juga harus dilakukan oleh balita agar berat badannya sedikit demi sedikit turun.


No comments:

Post a Comment