Ibu dan Balita |
Ada yang salah memahami susu balita terbaik. Dan sayangnya hal ini diamini oleh kebanyakan orang tua.
Mungkin juga
termasuk ibu.
Namun,
diharapkan setelah ibu mengetahui informasi ini, ibu tidak salah sangka lagi
dengan susu balita ini.
Awalnya banyak
yang bertanya apa itu susu balita yang terbaik? Seperti apa ciri-cirinya? Dan
masih banyak pertanyaan lainnya di mana pertanyaan tersebut muncul untuk
memastikan mereka tahu dan bisa memberikan susu yang terbaik untuk balita.
Jawabannya
berbeda-beda. Termasuk ibu pun mungkin memiliki jawaban yang berbeda dengan ibu
yang lain.
Akan tetapi,
siapapun orang tua setuju jika susu terbaik untuk balita tidak mengandung gula
yang tinggi. Alasannya sederhana. Karena gula bisa menyebabkan kegemukan atau
obesitas.
Apa Solusinya?
Solusinya tentu
memberikan susu balita yang kadar gulanya rendah. Tidak berhenti di situ saja.
Ada juga orang tua yang mencari susu yang kandungan lemaknya juga rendah.
Padahal, tidak
selalu susu terbaik itu kandungan lemaknya rendah lho. Lemak juga dibutuhkan
oleh balita. Khususnya ketika ia sudah mulai aktif berjalan dan berlari, lemak
yang disimpan di dalam tubuh akan dikonversi menjadi energi sehingga ia tidak mudah
lapar dan tetap bertenaga walaupun aktif seharian penuh.
Jadi, pada
intinya kandungan gula yang harus diantisipasi. Susu terbaik untuk anak itu
susu yang kandungan gulanya rendah.
Sayangnya,
banyak orang tua yang baru memberikan susu seperti ini ketika dokter atau bidan
sudah memvonis bawasannya balita mengalami obesitas.
Apakah sudah
terlambat? Tentu saja tidak. Hanya saja timbul pemahaman bawasannya susu balita
rendah lemak inilah yang menjadi obat obesitas.
Inilah yang
menjadi kesalahpahaman di masyarakat. Susu rendah lemak bukan solusi utama.
Memang susu seperti ini bisa membuat berat badan si kecil turun, tapi bukan
solusi utama.
Pendapat dari
Ahli
Mark Daniel
DeBoer adalah Professor Pediatric Endokrinologi. Beliau mengatakan kesalahan yang
paling banyak dilakukan oleh orang tua yang memiliki balita yang mengalami
obesitas adalah terlalu bergantung pada susu rendah lemak. Padahal, yang paling
berpengaruh bukan susunya, tapi aktivitas yang dilakukan oleh balita.
Lemak harus
dibakar sehingga berat badan balita turun dan ia berangsur-angsur memiliki
berat badan ideal. Dan cara membakar lemak yang mengakibatkan obesitas adalah
dengan cara beraktivitas fisik.
Orang tua yang
memiliki balita yang mengalami obesitas bisa mengajaknya berjalan kaki setiap
hari, bermain bola, berenang, dan aktivitas fisik lainnya. Dan hal tersebut
sebaiknya dilakukan secara rutin.
Lalu, apa
gunanya susu? Susu akan membuat si kecil tetap mendapatkan nutrisi yang cukup
untuk tumbuh kembangnya tanpa mengkhawatirkan berat badannya yang berada di
atas normal. Karena susu yang ibu pilih merupakan susu terbaik untuk balita
yang mengandung rendah lemak.
Jadi, jangan
salahkan susu jika balita ibu tetap mengalami obesitas. Mungkin ibu kurang
dalam meluangkan waktu untuk mengajak si kecil beraktivitas fisik. Padahal
inilah cara yang paling tepat dan cepat untuk menurunkan berat badan balita
yang melebihi angka normal.
Sekarang ibu
tidak boleh salah paham lagi bagaimana peran susu rendah lemak untuk mengatasi
obesitas. Tidak mungkin jika ibu mengandalkan susu saja untuk menurunkan berat
badan.
Olahraga juga
harus dilakukan oleh balita agar berat badannya sedikit demi sedikit turun.
No comments:
Post a Comment