Ibu dan Balita |
Semakin besar, seharusnya porsi susu untuk balita semakin dikurangi. Ini saran dari setiap dokter anak.
Akan tetapi,
tidak jarang orang tua yang takut jika anaknya justru kurus ketika mereka
mengurangi porsi susu. Dan kasus seperti ini ternyata terjadi.
Mungkinkah hal
ini juga menimpa sang buah hati ibu? Lalu apa ada yang salah dengan saran dari
dokter anak?
Sebenarnya
terlalu terburu jika langsung membuat kesimpulan bawasannya saran dari dokter
anak tersebut salah. Sebagai seorang ahli, tentu ada alasan kenapa mereka
menyampaikan saran tersebut.
Sayangnya,
tidak semua dokter menjelaskan secara gamblang kenapa porsi susu balita terbaik
harus dikurangi ketika si kecil terus berkembang.
Salah Paham Di
Masyarakat
Sebelum ibu
mengetahui apa alasan di balik saran dokter anak agar ibu mengurangi porsi susu
balita, ibu harus tahu dulu kesalahpahaman yang selama ini diamini oleh
masyarakat.
Kesalahpahaman
tersebut berupa anggapan bawasannya susu merupakan minuman yang menjadikan
balita gemuk.
Kenyatannya
tidak demikian. Justru ibu harus khawatir jika susu justru membuat balita ibu
gemuk. Karena susu balita yang terbaik tidak akan membuat balita ibu gemuk,
tapi sehat dengan berat badan normal.
Sayangnya,
anggapan ini sulit untuk dihilangkan. Setiap kali ada masalah dengan penurunan
berat badan balita, yang disalahkan
susunya. Mereka langsung mengganti dengan susu yang lain.
Kesalahpahaman
selanjutnnya adalah tentang peran susu. Banyak masyarakat yang termakan oleh
iklan susu. Ada iklan susu bisa membuat anak pintar dan tumbuh tinggi. Pada
dasarnya bukan susu saja yang menjadi faktor anak tumbuh pintar dan tinggi.
Stimulasi dari
luar juga tak kalah penting. Jadi, ibu tidak boleh langsung menyimpulkan
bawasannya kesehatan dan kecerdasan balita itu dikarenakan susu yang ia
konsumsi.
Kenapa Susu
Balita Harus Dikurangi
Penjelasan
tersebut di atas diperlukan agar ibu memahami penjelasan selanjutnya. Karena
setelah ibu tahu susu bukan nustrisi utama untuk balita seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, maka ibu tidak perlu khawatir jika takaran susu untuk
balita dikurangi.
Bagi para pakar
kesehatan anak, justru mengurangi takaran susu sangat dianjurkan. Karena dengan
mengurangi susu, maka si kecil akan termotivasi untuk mencoba berbagai jenis
minuman lainnya.
Berbeda jika si
kecil hanya mengkonsumsi susu. Ia akan merasa kenyang dan sudah tidak perlu
mengkonsumsi minuman yang lain.
Tak jarang
ditemukan balita yang tidak mau makan dan hanya ingin minum susu. Hal ini
disebabkan balita tersebut sudah tergantung dengan susu. Ia lebih suka susu
daripada mengkonsumsi minuman lain dan bahkan makanan pokok seperti nasi.
Lalu bagaimana
dengan kasus di mana berat badan balita turun ketika takaran susu dikurangi?
Sebenarnya
bukan karena takaran susu yang dikurangi sehingga balita mengalami penurunan
berat badan. Mungkin saja orang tua yang tidak mengganti susu dengan minuman
yang lain.
Jika biasanya
si kecil mengkonsumsi susu 3 botol sekali, maka ibu bisa kurangi menjadi 2
botol sekali. Lalu, untuk mengganti satu botol susu tersebut, ibu bisa berikan
minuman lain seperti jus buah, teh, air putih, dan jenis minuman sehat lainnya.
Nah sekarang
terjawab sudah bawasannya saran dari pakar kesehatan anak untuk mengurangi susu
balita itu tidak salah, bukan?
No comments:
Post a Comment