Tuesday, October 6, 2015

Susu Balita Terbaik Untuk Perkembangan Anak





Susu balita terbaik menjadi asupan gizi yang penting untuk pertumbuhan balita, terutama yang berusia di atas dua tahun. Ketika balita sudah berhenti menyusu dari moms, saatnya susu formula mengambil alih untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisinya.


Tidak hanya susu yang dibutuhkan dalam perkembangan anak, terutama dalam segi kognitifnya. Moms mungkin menyadari bahwa setiap anak itu unik, termasuk emosi mereka. Beberapa dari mereka berani luar biasa, namun tak sedikit yang punya rasa takut tak terkira. Sering pula ada anak yang jika sudah menangis maka ia akan histeris hingga berguling-guling di lantai.

Moms juga tak perlu merasa aneh bila melihat ada anak yang tak bisa lepas dari dekapan orang tua. Saking manjanya, mereka seolah tak dapat hidup jika jauh dari Moms atau pengasuhnya. Semua itu sekedar indikasi bahwa si anak belum siap menghadapi lingkungan sekitar mereka. Hal tersebut wajar mengingat mereka belum mampu mengelola emosi saat menghadapi rasa marah, malu, kecewa, dan perasaan negatif lainnya.

Meski terkadang membuat kesal, moms jangan terlalu terbawa perasaan. Ingatlah bahwa usia balita, terutama saat umur dua tahun, adalah tahap awal hingga mereka mencapai kepribadian yang stabil. Agar anak lancar dalam menggapai kestabilan emosi di masa datang, disinilah peran orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya.

Semua orang yang bersentuhan dengan anak harus memberikan perhatian yang optimal pada masa perkembangan emosi, sikap, dan perilaku anak. Jangan abaikan hal tersebut karena jika kehidupan emosi anak terganggu, maka akan terganggu juga aspek kehidupan lain si kecil.


Beberapa Hal Yang Bisa Dilakukan

Beberapa cara di bawah ini bisa moms lakukan agar si kecil mampu mengelola emosi.


1.    Kenalkan konsep emosi

Mum jangan ragu untuk menyebutkan emosi yang sedang dialami buah hati. Jika si kecil sedang cemberut karena belum dibelikan mainan, tanyakan padanya apakah ia marah karenanya. Hal ini perlu dilakukan agar anak mengetahui apa yang ia rasakan, apakah sedang marah, senang, atau sedih.



2.    Mengenalkan rasa empati

Selain diajarkan untuk mengenal emosi yang dialaminya, penting juga Moms mengajarkan anak untuk mengenali emosi orang lain. Misalnya saja ada barang milik temannya yang tertinggal, maka gambarkanlah bahwa teman anak Anda merasakan kesedihan yang sama seperti si kecil saat kehilangan sesuatu.



3.    Memandu anak mengekspresikan emosi

Pandulah anak untuk menggambarkan emosi yang ia rasakan. Cara sederhana yang bisa dicoba adalah dengan menempelkan kertas emotikon dalam mainan mereka. Sesuaikan emotikon tersebut dengan permainan yang dilakukan anak. Misal robot berkata lucu, maka tempelkanlah emoticon tertawa, mobil-mobilannya menang balapan dengan emotikon gembira, atau bonekanya sakit dengan emotikon sedih. Harapannya anak akan mudah mengekspresikan diri sehingga tidak merasa tertekan.



4.    Ajarkan anak berusaha

Emosi anak sering sekali digunakan sebagai sarana membujuk moms untuk mengabulkan permintaan mereka. Sekali anak menangis dan moms memberikan apa yang mereka mau, maka hal tersebut akan diulangi lagi. Anak akan menjadikan tangisan sebagai senjata untuk meluluhkan hati moms. Jadi, berusahalah sedikit lebih tegas saat anak merajuk dengan cara tersebut.



5.    Belajar konsekuensi

Percayalah moms, bahwa membentuk emosi anak sejak dini bukan berarti tidak boleh tegas. Jika anak tetap menggunakan emosi buruk seperti menangis dan bergulingan saat menginginkan sesuatu, jangan pernah memberikan apa yang ia mau. Hal ini akan melatih anak mengenal konsekuensi hidup.



6.    Disiplin sejak dini

Jangan biarkan anak bermain namun tak pernah mau membereskan mainannya setelah usai. Ketahuilah bahwa mengharuskan anak membereskan mainan sendiri adalah salah satu cara mengajarkan disiplin dan kemandirian pada anak.



7.    Kita adalah contoh terbaik

Moms pasti tahu bahwa anak akan meniru kebiasaan yang dilakukan orang-orang terdekat. Karena itu, orang-orang dewasa yang bersentuhan dengan anak jangan sekali-kali memberikan contoh buruk seperti mengumpat kasar, melampiaskan amarah berlebihan, atau bertengkar dengan pasangan. Semua itu akan direkam oleh anak dan bisa jadi dipraktikkan kepada teman-teman mereka.


Jangan lupakan asupan gizi juga ya, moms. Dalam memenuhi gizi anak, susu balita adalah komponen yang sangat penting untuk daya tahan tubuh anak, apalagi jika balita sudah disapih atau berhenti mendapat Air Susu Ibu (ASI). Pastikan kandungan nutrisi sudah lengkap dalam susu balita terbaik pilihan moms.

No comments:

Post a Comment